HAIIDN.COM – Pemerintah belum berencana menarik 1.500 pramuka Indonesia, yang sedang mengikuti Jambore Dunia Ke-25 di Korea Selatan akibat diterpa fenomena cuaca gelombang panas.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 6 Agustus 2023.
“Belum. Tadi saya melakukan telepon lagi. Saya tanya rencana mereka dan so far belum ada rencana apa-apa.”
“Mudah-mudahan kondisi membaik, dalam arti cuaca menjadi tidak makin panas,” kata Retno Marsudi.
Baca Juga:
Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Sebut Fenomena Cuaca El Nino, Pemerintah akan Impor Beras Sebesar 2 Juta Ton
Retno menegaskan, bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.
KBRI sudah beberapa kali mengunjungi tempat Jambore, tepatnya di SaeManGeum, Korea Selatan.
Berdasarkan informasi dari delegasi KBRI Seoul, sebanyak 1.500 pramuka berada dalam kondisi baik-baik saja.
Hanya saja, acara tersebut menghadapi tantangan cuaca yang panas dari waktu ke waktu.
Baca Juga:
Usai Saling Klaim Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla Laporkan Agung Laksono ke Polisi
“Yang patut disyukuri adalah sebagian besar dari mereka dalam kondisi baik-baik saja,” kata Retno Marsudi, dikutip media ini dari Infopublik.id.
Berdasarkan informasi pada Rabu (2/8/2023), Otoritas Korea Selatan mengatakan gelombang panas pada musim panas kali ini mengakibatkan korban meninggal.
Korban meninggal bertambah hingga 23 orang, lebih dari tiga kali lipat angka tahun lalu, ketika peringatan panas pemerintah menyentuh level tertinggi, yaitu “serius”.
Sebanyak 21 orang meninggal diduga akibat penyakit yang terkait dengan panas antara 20 Mei hingga akhir Juli.
Baca Juga:
Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih Disebut Belum Serahkan LHKPN, Begini Penjelasan KPK
Ingin Pemerintahan Bersih dan Korupsi Hilang: Presiden Prabowo Subianto: Saya Ditertawakan, Diejek
Kedatangan Prabowo Disambut Meriah oleh MBZ, Dentuman Meriam hingga Pasukan Berkuda dan Unta
Menurut keterangan pemadam kebakaran, sementara dua kematian tambahan dilaporkan pada hari Selasa.
Jumlah korban meninggal meningkat tiga kali lipat dari tujuh korban yang dilaporkan pada periode yang sama tahun lalu.***