HAIIDN.COM – DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan tanggapan terkait kabar partai tersebut akan akan segera bergabung dengan koalisi Partai Gerindra.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut PSI akan segera memberikan dukungan kepada bakal calon presiden Prabowo Subianto.
Wakil Ketua Dewan Pembina DPP PSI Grace Natalie mengatakan pernyataan tersebut seperti doa dari Partai Gerindra.
“Itu kan pernyataan atau mungkin doanya Mas Ahmad Muzani, Kita jalin komunikasi terus, tapi PSI kita ikut arahan Jokowi,” ujar Grace Natalie.
Baca Juga:
Subuh Ketahuan Paginya Langsung Dicopot, Mentan Amran Copot Direktur yang Bermain Mata dengan Calo
Prabowo Subianto Temui PM dan Presiden Senat Kamboja, Perkuat Kolaborasi untuk Pembangunan ASEAN
Salah satu kriteria penting capres-cawapres yang akan didukung PSI adalah komitmen untuk melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi.
Baca artikel lainnya di sini: Soal Dukungan PSI Terhadap Calon Presiden 2024, Grace Natalie Sebut Ada Pilihan Jomblo Saja
“Komunikasi jalan terus. Konklusi akhir belum sampai karena situasinya masih sangat cair. Kami tegak lurus (dengan) Pak Jokowi,” tambah Grace Natalie.
Grace Natalie mengatakan PSI terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak sebelum menyatakan dukungan kepada capres-cawapres tertentu pada Pemilu 2024.
Baca Juga:
Penjelasan Luhut Pandjaitan Soal Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun
Grace Natalie menyampaikan hal itu usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin malam, 4 September 2023.
Presiden Jokowi berpesan agar partainya tidak terburu-buru dalam menentukan dukungan resmi pada Pemilu 2024 karena masih banyak “drama sinetron” yang akan terjadi.
“Kita masih pantau terus, seperti Pak Jokowi katakan netral saja dulu, ojo kesusu, ini masih ada banyak drama sinetron kata Pak Jokowi,” ujar Grace Natalie
Grace Natalie mengatakan partainya tegak lurus dengan arahan Jokowi.
Pengarahan dari Jokowi masih masuk akal dan relevan dengan kondisi situasi politik saat ini.
“Koalisi yang hari ini terbentuk masih sewaktu-waktu bisa berubah.”
“Jangan-jangan, bahkan capres-cawapres yang kemarin diumumkan kalau belum resmi akad di KPU (Komisi Pemilihan Umum) itu masih bisa berubah juga,” katanya.
Menurut Grace, justru tidak bijak bagi PSI jika memutuskan arah dukungan pada saat situasi politik belum jelas dan dibayangi berbagai manuver politik.***