Sungai Ulu Wolo Meluap dan Tanggul Jebol Akibatkan Banjir di Kabupaten Kolaka, 1.263 Rumah Terendam

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 25 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HAIIDN.COM – Hujan dengan intensitas tinggi disertai air pasang laut mengakibatkan meluapnya aliran sungai Ulu Wolo dan jebolnya tanggul penahan air, Sabtu (20/01/2024) Pukul 16.30 WITA di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Wilayah terdampak meliputi Kelurahan Watuliandu, Kelurahan Lamokato di Kecamatan Kolaka, Kelurahan Sakuli, Kelurahan Mangolo, Kelurahan Latambaga, Kelurahan Ulunggolaka, Kelurahan Induha di Kecamatan Latambaga.

Desa Konaweha, Desa Ulu Konaweha, Desa Latuwo, Desa Tamboli, Desa Amamotu di Kecamatan Samaturu. Kelurahan Ulu Wolo, Kelurahan Wolo di Kecamatan Wolo. Desa Tamborasi di Kecamatan Iwoimendaa.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banjir setinggi 50 hingga 300 cm merendam 1.263 unit rumah (1.263 KK), 3 unit masjid, 50 Ha sawah, dan 30 Ha perkebunan terendam air.

Demikian informasi yang didapatkan dari laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca artikel lainnya di sini : Satu Orang Meninggal dan Sebanyak 471 Jiwa Terdampak Saat Banjir Landa Kabupaten Halmahera Selatan

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kolaka, Akbar melalui sambungan telepon pada (23/01/2023) menjelaskan, BPBD telah melakukan penanganan banjir.

Dengan penyelamatan dan evakuasi korban banjir, mendirikan tenda untuk posko, menyiapkan dapur umum bersama dinas terkait, dan membantu pembersihan pada rumah terdampak banjir.

“Mempercepat penanganan banjir kami melakukan pendataan jumlah korban terdampak banjir, pendataan kerugian korban bencana, menyiapkan dan menyalurkan air bersih.”

Lihat juga konten video, di sini: Pesan Prabowo ke Emil Dardak: Banyak Pemimpin Muda Muncul, yang Penting Cinta Rakyat Indonesia

“Kendala penanggulangan bencana banjir terkait minimnya anggaran penguatan infrastruktur. Kondisi terkini banjir berangsur surut, “ujar Akbar.

Kajian dari Inarisk kabupaten Kolaka memiliki risiko bencana banjir dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.

Wilayah risiko terdampak banjir sebanyak 12 kecamatan dan luas wilayah rawan banjir 20.714 Ha.

Mengantisipasi terjadinya bencana banjir, BNPB menghimbau optimalkan pengelolaan tata air terintegrasi hulu hingga hilir, dilakukan dengan penebalan dan penguatan tanggul, normalisasi sungai, dan/atau sodetan sungai.

Selain itu adanya warning system berbasis komunitas diharapkan dapat membantu memberikan informasi kenaikan air sehingga antisipasi lebih dini dapat dilakukan.***

Berita Terkait

Tokoh Lintas Iman Bicara Terbuka Tentang Korupsi Pajak Dan Tunjangan DPR
Pejabat Ini Tajir Tanpa Pamer, Laporan KPK Ungkap Detail Harta
KPK Pelajari Dokumen Menteri UMKM Usai Surat Istri ke Eropa Viral
Penyidikan Proyek Digital BRI Rp2,1 Triliun: KPK Cegah 13 Pejabat Strategis
Investasi Infrastruktur Terguncang, Kasus Suap Proyek Jalan Sumut Meluas
Evakuasi Diam-diam WNI dari Iran, Menlu Sugiono: Kami Lakukan Bertahap
Pegawai MA Simpan Emas 51 Kg: “Tak Ada Penghasilan Sah”
Prabowo Tak Hadir di G7, Pilih Forum Ekonomi Rusia-Singapura

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 07:39 WIB

Tokoh Lintas Iman Bicara Terbuka Tentang Korupsi Pajak Dan Tunjangan DPR

Kamis, 24 Juli 2025 - 14:10 WIB

Pejabat Ini Tajir Tanpa Pamer, Laporan KPK Ungkap Detail Harta

Selasa, 8 Juli 2025 - 07:18 WIB

KPK Pelajari Dokumen Menteri UMKM Usai Surat Istri ke Eropa Viral

Kamis, 3 Juli 2025 - 10:51 WIB

Penyidikan Proyek Digital BRI Rp2,1 Triliun: KPK Cegah 13 Pejabat Strategis

Senin, 30 Juni 2025 - 10:46 WIB

Investasi Infrastruktur Terguncang, Kasus Suap Proyek Jalan Sumut Meluas

Berita Terbaru

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Ekonomi

Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Sabtu, 6 Sep 2025 - 06:00 WIB