Wakil Mentan Sudaryomo Kunjungi ‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 16 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat berkunjung ke Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOP) Karawang, Jawa Barat, Kamis, 15 Mei 2025. (Dok. Kementerian Pertanian)

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono saat berkunjung ke Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOP) Karawang, Jawa Barat, Kamis, 15 Mei 2025. (Dok. Kementerian Pertanian)

KARAWANG — Di sudut lengang Karawang, tersembunyi di balik jejeran lahan pertanian yang menghampar luas.

Berdiri bangunan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), bukan fasilitas dengan pamor mewah seperti laboratorium riset internasional.

Tapi pada Kamis siang itu, 15 Mei 2025, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono melangkah masuk dengan semangat seperti hendak menyaksikan pertunjukan teknologi mutakhir.

“Ini seperti markas Satria Baja Hitam,” ujarnya, setengah bercanda, setengah meyakinkanm Analogi itu terdengar menggelitik, namun mengandung harapan besar.

BBPOPT diibaratkan sebagai garda depan dalam perang senyap melawan hama pertanian – musuh tak kasat mata yang kerap menggagalkan panen petani dari Sabang sampai Merauke.

Dalam narasi Sudaryono, para Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), pegawai yang bertugas di lapangan adalah pahlawan yang tak dikenal.

“Mereka bekerja dalam diam,” katanya. “Mereka adalah Satria Baja Hitam yang menjaga pangan Indonesia.”

Sudaryono menyebut deteksi dini dan pemetaan pola serangan hama sebagai senjata utama mereka.

Tapi benarkah teknologi ini sudah cukup ampuh?

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Media mencatat, selama dua dekade terakhir, gangguan hama masih menjadi penyebab utama kerugian petani di banyak wilayah.

Dalam sejumlah kasus, seperti serangan wereng batang cokelat di Jawa Tengah tahun lalu, respons dinilai lamban dan terlalu reaktif.

Petani sering terpaksa mengandalkan pestisida dalam jumlah besar, dengan konsekuensi biaya tinggi dan kerusakan lingkungan.

Kunjungan Sudaryono ke BBPOPT jelas bukan sekadar agenda simbolik.

Di tengah perdebatan tentang masa depan pertanian Indonesia yang berkelanjutan, kehadirannya menjadi panggung untuk menegaskan pendekatan preventif ketimbang kuratif.

“Kalau hama sudah mewabah, penanganannya butuh biaya besar dan berdampak luas,” ujarnya.

“Padahal pencegahan jauh lebih murah dan aman.”

Kementerian, menurut Sudaryono, akan memperkuat peran BBPOPT, baik dari sisi anggaran, teknologi, maupun sumber daya manusia. Tapi pertanyaannya: apakah ini cukup?

Sebuah laporan dari Badan Pusat Statistik pada awal 2025 menyebut bahwa sebagian besar petugas POPT di daerah masih kekurangan alat identifikasi lapangan.

Internet lambat, aplikasi prediksi belum terintegrasi, dan koordinasi antara pusat dan daerah kerap tersendat.

Dalam kondisi seperti ini, visi Sudaryono yang penuh metafora itu berisiko mandek di tataran retorika.

Sejumlah petani di Karawang yang ditemui mengaku belum merasakan langsung keberadaan BBPOPT di musim tanam terakhir.

“Kalau ada serangan hama, kami masih pakai cara lama. Semprot pestisida, coba-coba sendiri,” kata Darto, petani padi dari Telukjambe. “Kami belum pernah didatangi petugas itu.”

Ironi pun mencuat. Di satu sisi, BBPOPT dipuji sebagai ujung tombak pertahanan pangan nasional.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Di sisi lain, komunikasi dengan akar rumput, tempat pertarungan sesungguhnya berlangsung, masih berlubang.

Maka mungkin terlalu dini menyebut BBPOPT sebagai markas superhero.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Tapi jika keseriusan pemerintah benar adanya – jika janji dukungan bukan sekadar basa-basi kunjungan lapangan – barangkali “Satria Baja Hitam” itu bisa benar-benar muncul.

Tak dengan kostum hitam legam dan sepeda motor futuristik, tapi dengan alat deteksi hama presisi dan respons cepat dari sistem birokrasi yang lebih lincah.

Karawang hari itu cerah. Tapi di balik langit biru, hama-hama tak pernah benar-benar tidur.

Dan pertanyaan lama kembali muncul: siapa yang benar-benar berjaga?***

Untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Jasasiaranpers.com di lebih dari 175an media.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Bisnispost.com 

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Topiktop.com dan 23jam.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jakartaoke.com

dan Haipurwakarta.com

Berita Terkait

Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi
CSA Index Menjadi Referensi Utama bagi Investor yang Ingin Tangkap Peluang Semester II
Daftar Lengkap Sejumlah Konglomerat Korea Selatan yang Meraup Keuntungan dari Indonesia
BPKH Tunjukkan Kinerja Dana Haji dan Komitmen Syariah di Forum Nasional Investasi Bersama PPJKI
Bangun Layanan Cloud, Oracle Corporation akan Investasi di Nongsa Digital Park di Batam
Kunjungan Kenegaraan ke Yordania, Mentan Andi Amran Sulaiman Dampingi Presiden Prabowo
Meski Masih Berjarak dari Netral, CSA Index April 2025 Buka Peluang untuk Sentimen Baru
Jumhur Hidayat Luruskan Pemberitaan yang Misleading Terkait Kebijakan TKDN Pemrrintahan Prabowo

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:17 WIB

Wakil Mentan Sudaryomo Kunjungi ‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:25 WIB

Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi

Rabu, 30 April 2025 - 16:04 WIB

Daftar Lengkap Sejumlah Konglomerat Korea Selatan yang Meraup Keuntungan dari Indonesia

Kamis, 24 April 2025 - 18:37 WIB

BPKH Tunjukkan Kinerja Dana Haji dan Komitmen Syariah di Forum Nasional Investasi Bersama PPJKI

Minggu, 13 April 2025 - 14:29 WIB

Bangun Layanan Cloud, Oracle Corporation akan Investasi di Nongsa Digital Park di Batam

Berita Terbaru