Dampak Kepemimpinan Presiden AS Donald Trump Terhadap Ekonomi Indonesia Diungkap Bappenas

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 10 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald Trump. (Facebook.com@Donald J. Trump)

Presiden ke-47 Amerika Serikat Donald Trump. (Facebook.com@Donald J. Trump)

JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) melakukan simulasi.

Terkait dampak kepemimpinan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap perekonomian Indonesia

Seperti diketahui, Trump memiliki kebijakan yang mengutamakan kepentingan ekonomi AS.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satunya ialah persoalan tarif perdagangan yang diberikan terhadap berbagai negara seperti China, Kanada, Meksiko, dan berpotensi juga Uni Eropa.

Tindakan kontroversial lain Trump ialah terkait penutupan kantor United States Agency for International Development (USAID).

Hingga berencana melakukan pengambilalihan Jalur Gaza dan Terusan Panama.

Merespons hal tersebut, Menteri PPN/Bappenas Rachmat Pambudy menyatakan dampaknya relatif tak sedalam yang dialami negara lain.

“Ketidakpastian global, termasuk kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan dinamika perekonomian Tiongkok, harus kita perhatikan.”

“Namun, simulasi Kementerian PPN/Bappenas menunjukkan bahwa dampak kepemimpinan Presiden Donald Trump terhadap perekonomian Indonesia relatif tidak sedalam yang dialami negara lain.”

“Jadi kita harus optimis bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi,” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu (8/2/2025).

AS telah memutuskan menghentikan sementara bantuan luar negeri ke Indonesia yang dapat mempengaruhi program penting, penanganan HIV/AIDS, TBC, dan penyediaan peralatan medis.

Karena itu, Kepala Bappenas menekankan pentingnya menjaga konsistensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Melihat kondisi domestik, lanjutnya, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan 5,03 persen hingga triwulan III-2024.

Stabilitas makro ekonomi didukung cadangan devisa tertinggi sepanjang sejarah sebesar 155,7 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor, jauh di atas standar internasional.

Inflasi juga terkendali pada level 1,57 persen pada akhir 2024, yang berarti menjaga daya beli masyarakat.

“Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,3 persen, yang akan menjadi pijakan kuat untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen pada 2025–2029,” ungkap Rachmat.

Menteri PPN menegaskan bahwa arah dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi kebijakan fiskal adaptif pada peningkatan pendapatan dan belanja negara secara pro pertumbuhan (growth), sekaligus menjaga stabilitas dan keberlanjutan fiskal.

Pada tahun 2029, target pendapatan negara diproyeksikan mencapai 13,75–18 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Target-target ini sudah tertuang dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029 dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2025 sebagai pijakan prioritas pembangunan nasional,” kata dia.

Dengan strategi pembangunan yang terintegrasi, pihaknya optimis visi ekonomi inklusif dan berkelanjutan dapat terwujud.

“RPJMN 2025-2029 akan menjadi pijakan penting untuk mempercepat pembangunan. Kepemimpinan baru Presiden Prabowo.”

“Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, pusat-daerah juga harus membuat kita optimis semua target bisa tercapai,” ucap Kepala Bappenas.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Propertipost.com dan Harianekonomi.com

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Haiindonesia.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianbogor.com dan Kalimantanraya.com

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).

Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.

Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Investor Hati-hati, Sentimen Pasar Modal Indonesia Terkoreksi
Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini
QR Code Pertalite Picu Pergeseran Konsumsi BBM ke Non-Subsidi
Produksi Gula RI Naik, Tantangan Serapan Dan Harga Masih Mengintai
WTP 2024 untuk Kementan, DPR: Stabilitas Pangan & Petani Prioritas
Wakil Mentan Sudaryomo Kunjungi ‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang
Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi
CSA Index Menjadi Referensi Utama bagi Investor yang Ingin Tangkap Peluang Semester II

Berita Terkait

Sabtu, 13 September 2025 - 18:26 WIB

Investor Hati-hati, Sentimen Pasar Modal Indonesia Terkoreksi

Sabtu, 6 September 2025 - 06:00 WIB

Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Kamis, 4 September 2025 - 11:20 WIB

QR Code Pertalite Picu Pergeseran Konsumsi BBM ke Non-Subsidi

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Produksi Gula RI Naik, Tantangan Serapan Dan Harga Masih Mengintai

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:54 WIB

WTP 2024 untuk Kementan, DPR: Stabilitas Pangan & Petani Prioritas

Berita Terbaru

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Ekonomi

Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Sabtu, 6 Sep 2025 - 06:00 WIB