Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Pasokan beras nasional dipastikan aman dengan surplus jutaan ton, pemerintah janji perkuat distribusi agar harga tak terus merangkak naik.

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 6 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

DI PASAR tradisional Jakarta, aroma beras baru dari karung-karung putih menebar ke udara, namun pedagang masih menyebut harga yang bikin kening berkerut.

Di satu sisi, data resmi pemerintah menunjukkan pasokan beras nasional melimpah, bahkan surplus.

Di sisi lain, harga di tingkat konsumen masih merangkak naik, meninggalkan tanya: benarkah kenaikan harga ini semata karena kurangnya stok?

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Produksi Padi Nasional Mencetak Rekor Panen Raya Terbesar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi padi pada periode Agustus hingga Oktober 2025 mencapai 15,80 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 4,16 persen dibanding tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, sejak Januari hingga Oktober 2025, produksi mencapai 53,87 juta ton GKG atau meningkat 12,17 persen dari periode sama tahun lalu.

Kenaikan produksi itu tak lepas dari meluasnya areal panen di 10 provinsi sentra padi, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, hingga Banten.

Di luar Pulau Jawa, potensi panen raya juga terlihat di Sumatera Selatan, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Selatan.

Produksi paling menonjol tercatat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan 235,57 ribu ton GKG, disusul Indramayu 113,46 ribu ton, serta Barito Selatan 97,94 ribu ton.

Menteri Pertanian Menyebut Kenaikan Harga Sebagai Anomali

Meski panen raya berlangsung, harga beras di sejumlah daerah tetap bergerak naik, sesuatu yang oleh pemerintah dianggap tidak wajar.

“Alhamdulillah, produksi beras kita aman, bahkan surplus 3,7 juta ton hingga Oktober,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kamis 4 September 2025.

Menurut Amran, kenaikan harga lebih tepat disebut anomali karena tidak didorong oleh minimnya pasokan atau gagal panen di tingkat petani.

Ia menegaskan ketahanan pangan nasional berada pada kondisi aman, hasil dari kerja keras petani dan dukungan kebijakan pemerintah selama masa tanam.

Program Stabilisasi Pasokan Dan Harga Beras Terus Digencarkan

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog mengaktifkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia.

Beras SPHP akan digelontorkan ke pasar tradisional, ritel modern, hingga warung kecil agar masyarakat mudah mendapatkan beras terjangkau.

“Pasokan beras SPHP akan terus membanjiri pasar, tidak ada alasan harga naik karena stok kita sangat aman,” ujar Amran menegaskan.

Dengan cara ini, pemerintah berharap rantai distribusi tetap lancar, sekaligus mencegah spekulasi harga di tingkat pengecer dan pedagang.

Pemerintah Mengingatkan Masyarakat Tidak Panik Atas Isu Stok

Selain menjamin pasokan, pemerintah mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab tentang kelangkaan beras.

“Stok beras kita cukup, dan kami akan menindak tegas pihak-pihak yang menimbun atau berspekulasi,” ujar Amran menutup pernyataannya.

Imbauan ini menjadi penting mengingat setiap gejolak harga pangan kerap dijadikan lahan spekulasi, memperkeruh situasi, dan menimbulkan keresahan publik.

Dengan surplus yang diklaim mencapai jutaan ton, kini bola ada di lapangan distribusi: bagaimana memastikan beras melimpah itu benar-benar hadir di meja makan rakyat.****

Berita Terkait

QR Code Pertalite Picu Pergeseran Konsumsi BBM ke Non-Subsidi
Produksi Gula RI Naik, Tantangan Serapan Dan Harga Masih Mengintai
WTP 2024 untuk Kementan, DPR: Stabilitas Pangan & Petani Prioritas
Wakil Mentan Sudaryomo Kunjungi ‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang
Harga Beras Dunia Anjlok: Thailand, Vietnam, dan Kamboja Ketar-ketir, Indonesia Cetak Rekor Produksi
CSA Index Menjadi Referensi Utama bagi Investor yang Ingin Tangkap Peluang Semester II
Daftar Lengkap Sejumlah Konglomerat Korea Selatan yang Meraup Keuntungan dari Indonesia
BPKH Tunjukkan Kinerja Dana Haji dan Komitmen Syariah di Forum Nasional Investasi Bersama PPJKI

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 06:00 WIB

Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Kamis, 4 September 2025 - 11:20 WIB

QR Code Pertalite Picu Pergeseran Konsumsi BBM ke Non-Subsidi

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Produksi Gula RI Naik, Tantangan Serapan Dan Harga Masih Mengintai

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:54 WIB

WTP 2024 untuk Kementan, DPR: Stabilitas Pangan & Petani Prioritas

Jumat, 16 Mei 2025 - 23:17 WIB

Wakil Mentan Sudaryomo Kunjungi ‘Markas Satria Baja Hitam’ di Tengah Lahan Sawah Karawang

Berita Terbaru

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok. Kementan)

Ekonomi

Data BPS Ungkap Produksi Padi 53,87 Juta Ton Tahun Ini

Sabtu, 6 Sep 2025 - 06:00 WIB